GOL EGY HARUSNYA TIDAK SAH KATA PELATIH TURKMENISTAN – Pelatih Turkmenistan menilai gol dari Egy Maulana seharusnya tidak sah, simak beritanya.
Pelatih Timnas Turkmenistan, Mergen Orazov, merasa kecewa usai kekalahan timnya melawan timnas Indonesia. Ia mengatakan, gol kedua Indonesia yang dicetak Egy Maulana Vikri seharusnya tidak sah. Hal tersebut tentunya mengundang banyak tanda tanya.
Pada laga yang berlangsung tadi malam di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, timnas Turkmenistan harus mengakui keunggulan Indonesia. Tim Garuda menang 2-0 pada pertandingan ini.
Gol pertama Indonesia dicetak Dendy Sulistyawan di babak pertama melalui tendangan jauh yang berhasil menaklukkan kiper Turkmenistan. Sedangkan gol kedua Indonesia dicetak Egy Maulana Vikri di masa tambahan waktu.
Namun di mata Orazov, gol kedua Egy seharusnya tidak sah. Ia menilai proses terciptanya gol tidak sah.
Pada laga tersebut, kepemimpinan wasit asal Malaysia juga terlihat kurang optimal. Pelatih Turksmenistan kerap heran dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh sang wasit.
Kepada awak media, Orazov menyebut gol Egy tidak sah. Karena menilai proses mencetak gol merupakan pelanggaran, maka seharusnya permainan tidak dilanjutkan saat itu. “Saat gol kedua datang, kami kehilangan satu pemain sehingga kalah jumlah dengan Indonesia,” kata Orazov.
Selain itu, menurut saya pada gol kedua Indonesia ada pelanggaran pertama.”
Orazov pun mengakui timnya kurang memiliki kekuatan fisik yang cukup saat melawan Indonesia. Karena itu, ia tak heran melihat timnya kalah telak, apalagi di babak kedua saat Mesir mencetak gol.
“Kami menjalani perjalanan yang jauh ke sini, sehingga tidak semua pemain kami sudah fit untuk bermain. Itulah mengapa nada lihat beberapa pemain kami mengalami kram dan sejumlah masalah lainnya,” sambung Orazov.
“Kehilangan satu pemain saat itu tentu mempengaruhi tim anda, Namun kami harusnya bisa mengatasi itu karena di setiap pertandingan segalanya bisa terjadi. Kami harus belajar banyak hari ini namun kami puas dengan permainan kami secara keseluruhan,” ia menandaskan.